Sesuatu datang menyergap
Membuat ruang dada terasa sesak
Ada yang membuatku ingin bertanya
Namun aku tak yakin tuk jawabanya
Jika hal itu memang hadir
Apakah itu semua memang sudah takdir?
Jika dirimu tak mengerti
Maka kan kusudahi semua ini
Namun satu hal menghalangi
Hati ini terlanjur mati
Mati untuk menanti
Hati ini terlanjur mati
mati untuk rasakan cinta yang lain
Jika aku tak bisa melupakanmu
Apakah harus aku yang disalahkan?
Cobalah memahamiku
barang sedetik saja sudah membuatku bahagia
Rabu, 27 Agustus 2014
Rabu, 26 Februari 2014
tak mungkin abadi#3
Gue
punya sahabat, namanya Veronika Dewi, panggilanya Vero, tapi gue lebih suka
manggil dia Cabi, sebab dia itu imut, dan pipinya cabiiii. Tapi seminggu ini
dia dan keluarganya sedang di Singapore, buat jenguk kakaknya yang kebetulan
dapat beasiswa di sana, arghh, rasanya hidup gue sepi tanpa kehadiran cabi, dia
itu sahabat gue dari SMP. Tapi kelihatnya sebentar lagi dia bakal balik ke
Indonesia,uhhhh, rasanya gue nggak sabar nyambut kedatanganya ke sini, kangen
banget tau sama si cabi yang sering bikin gue ngakak nggak jelas, sampai-sampai
kalau gue dan dia disatuin, jadi kayak orang sinting, aneh! Tiba-tiba ada
telepon masuk diponsel gue, tapi kelihatanya bukan nomor ponsel indonesia deh,
akhirnya gue mutusin buat ngangkat telepon itu, kali aja penting.
Via telepon,
“Halo, siapa di sana?” suara
orang dari seberang.
“Shakila, Siapa nih?” tanya
gue penasaran.
“Em, gue Cabi” jelas
seseorang itu.
“Ha? Cabiiiii, gue kangen
sama Lo, cepetan balik dong, bawain gue oleh-oleh yang banyak ya??” pinta gue ke Vero.
“Lebay
amat sih Lo, amat aja nggak selebay Lo kok” ledek Vero.
“Oo, sekarang gitu ya,
mentang-mentang sekarang lagi ada di Singapore, langsung sombong?!” kata gue
kesel.
“Iya-iya maaf, gue bakalan
cepet balik kok ke Indonesia, yang penting Lo doain gue aja, biar selamat
sampai tiba di Indonesia, udah dulu ya La?” ucap Vero.
“Oke, jaga diri baik-baik ya
disana” ujar gue memberi pesan.
“Iya, sahabatku sayang” balas
Vero santai.
Tiba-tiba terdengar, tut..tut..tut.
Akhirnya obrolan gue dan Vero terputus, setelah itu gue langsung ngambil handuk
untuk segera mandi, maklumlah gue udah nggak tahan sama bau badan gue.
@
Sebenarnya kalo dipikir-pikir Tristan
itu memang oke, tapi sayang perilakunya nggak se-oke penampilannya,
kadang-kadang gue berharap, agar dia bisa ngerubah sikapnya, jadi seperti dulu,
tapi mungkin itu hanya khayalan belaka, hm, kenapa gue malah flashback tentang
dia?! Aneh!
Tiba-tiba ada sms masuk di ponsel gue,
gue harap sih penggemar gelap gue, ngayal kali ye? Akhirnya gue buka sms itu,
Dari:
Si kodok kupret (Tristan)
Eh, Lo, kelihatannya gue bakal tau,
sesuatu yang Lo sembunyiin tentang keadaan Lo!
Gue nggak habis pikir sama tuh kodok
kupret, kenapa dia selalu ganggu hidup gue?Memangnya dia nggak punya kerjaan
lain selain itu. Baru saja gue keluar
dari kandang singa, tapikenapa sekarang serasa gue ada ditengah-tengah kandang
buaya, yang lagi mantengin dan siap nerkam gue, ih ngeri! Ini semua nggak lucu,
resek!
“Maksudnya apaan nih?! Pake acara sms
gue kayak gini lagi, bener-bener kodok kupret tuh anak!” celetuk gue dalam
hati.
@
Keesokan harinya,
“kenapa tuh si Tristan? Udah mbejejer di depan pintu aja, kayak patung, wah
jangan-jangan bakalan ada yang ngajak rebut nih?” batin gue dalam hati.
Kalo dipikir-pikir, daripada gue
rebut-ribut nggak jelas sama si Tristan, langsung aja gue nylonong didepannya,
seolah-olah nggak ada orang. Namun naas, kelihatannya hari ini nggak bakal beda
jauh dari kemarin, dan mungkin aja bakalan lebih parah, aduh?! Sialan,
bener-bener resek nih!
“eh, lo, cewek tengil?! Nggak
punya mata ya lo?! Seenaknya aja nylonong didepan gue, seolah-olah nggak punya
dosa! Nggak pernah diajari cara sopan santun
lo?!” teriak teristan ke gue.
Segera gue berbalik arah gara-gara
celoteh kodok kupret tadi yang mengusik pagi gue.
“Udah puas lo, ngedumel nggak jelas?!
Terus kalo lo lagi mbejejer didepan
pintu kayak tadi, gue harus nunduk-nunduk gitu, kalo jalan di depan lo?! Ngaca
dong lo itu siapa? Keturunan ningrat juga bukan!” kata gue nggak kalah sengit
sama celoteh Tristan tadi.
“jaga ya omongan lo? Seenaknya
aja lo ngatain gue, sumpah ya, makin hari gue jadi makin benci sama lo,
terlebih sama gaya lo yang sok paling
keren itu! Kalo bukan karena hal pentin g gue juga nggak bakal mau
ngomong sama lo!” balas Tristan.
“kalo gitu,
apa hal penting yang lo mau omongin sama
gue, gue nggak punya waktu banyak buat ngelayanin tingkah lo yang kayak
kekanakan itu.” Celetuk gue sambil membuang muka.
HARAPAN
HARAPAN
Tak pernah salah sebuah harapan
datang…
Tak pernah salah harapan menjadi
angan…
Tak pernah salah harapan menjadi
kenyataan…
Sebuah harapan datang untuk pacuan…
Pacuan untuk sebuah kemenangan…
Mendatangkan sebuah mimpi yang tak
terlupakan…
Mimpi yang kan jadi harapan…
Semua
memutar…
Memutar kearah yang diinginkan…
Arah yang menjadi satu tujuan…
Tak apa semua punya harapan…
Karena…
Harapan adalah hak semua untuk
menemukan sebuah bintang
ENGLISH
HOPE
There was never any expectation comes a ...
There was never any expectation be wishful ...
There was never any hope of becoming a reality ...
An expectation comes to racing ...
Racing for a win ...
Bring an unforgettable dream ...
Dream it so hope ...
All play ...
Rotate towards the desired ...
Direction into the goal ...
Never mind all hopeless ...
Because ...
Hope is the right of all to find a star
LEBIH BAIK LAGI
LEBIH BAIK LAGI
Melupakan segala hal yang terjadi
memang tak mudah…
Memperbaiki semua kesalahan memang
tak mudah…
Mencari segala hal untuk tahu, memang
tak salah…
Lalu…
Mengapa semua memandang…
Mengapa semua mencela…
Mengapa semua mendorong mundur…
Apa hak mereka?
Melukiskan jati diri itulah hak
sendiri
Menghapus noda yang pernah terlukis
sangatlah tak mudah…
Namun apa salahnya mencoba?
Mencoba membuat semua itu berbeda…
Berbeda untuk menjadi lebih baik…
Baik dalam semua pandangan…
Mencoba menjadi lebih baik adalah
kewajiban…
Kewajiban yang tak pernah dapat
dihapus oleh segala hal…
ENGLISH :
MORE NICA AGAIN
Forgetting everything that happens is not easy ...
Fix all errors is not easy ...
Looking for all things to know, it is not wrong ...
Then ...
Why are all looking at ...
Why all denounced ...
Why all the push back ...
What are their rights?
Describes own identity that's right
Removing stains ever painted is not easy ...
But what's the harm in trying?
Trying to make all the different ...
In contrast to the better ...
Well in all the views ...
Trying to get better is a liability ...
Obligations which can never be removed by any thing ...
BANGKIT
BANGKIT
Melangkah dengan sepasang kaki…
Mendengar dengan sepasang telinga…
Melihat dengan sepasang mata…
Apa hanya itu yang kamu bisa?
Lalu gambar dirimu yang dulu mana?
Yang dapat melompat tanpa takut…
Yang dapat lari tanpa jatuh…
Yang dapat berdiri tanpa dipapah…
Buanglah seluruh kata malu..
Buanglah semua kata ragu..
Pajanglah sebuah kata untuk maju…
Terbangkanlah seluruh anganmu…
Kembalilah seperti saat lalu
Yang tak pernah ragu…
Cobalah untuk maju
Mencapai ujung waktu
Menangkap kemenanganmu…
ENGLISH :
RISE
Stepping with a pair of legs ...
Hearing with ears ...
Seeing with the eyes ...
Is that all you can?
Then picture yourself once where?
Who can jump without fear ...
Which can run without falling ...
Which can stand without being carried ...
Throw out the whole word shame ..
Dispose of all words in doubt ..
Display a word to advance ...
Terbangkanlah whole anganmu ...
Come back as when the
That was never in doubt ...
Try to go forward
Reach the end of time
Capturing winnings ...
PROMOTION
Ayo kunjungi http://www.invir.com/ untuk menguji sejauh mana kemampuanmu untuk menghadapi UN SD/SMP/SMA, dijamin nggak nyesel!!!
Langganan:
Postingan (Atom)